Musim Gugur di Cambridge

Avatar
Latest posts by Sibucik (see all)

Berhubung Sibucik dan Om Duke lagi sibuk ujian dan nugas, post kali ini konsepnya cukup #trobek aja dan ngerekap tentang dusun Cambridge, tempat kita tinggal.

Setelah 3 bulan merantau, baru kali ini bikin jurnal khusus tentang Cambridge karena dari kemaren-kemaren ngerasa belum cukup banyak yang diexplore. Ya secara selama 3 bulan terakhir kita malah sibuk jalan-jalan ke kota lain hampir setiap weekend ya kaaann…. Giliran di kota sendiri malah cuma ngider-ngiderin supermarket wkwkwk.

Foto-foto di post ini diambil di bulan September-November, jadi suasana di masing-masing foto memang beda-beda karena perubahan musim. Cambridge paling cakep di akhir bulan Oktober, waktu warna musim gugur lagi cantik-cantiknya. Apalagi waktu kita main ke St. John’s College, beuuuh daun-daun ivy nya meni gonjreng merah merona siga lipstik Bude Sumiyati.

Tanpa babibu alias basa basi busuk, mareee kita mulai jalan-jalannya~~

Letsgooo~~~ Ini fotonya diambil di hari pertama kita sampe Cambridge. Super excited walau badan masih pegel gara-gara angkat koper.

Cambridge, Autumn 2021

1. Cambridge City Center

Satu kata yang menggambarkan Cambridge city center: lovely! Jalanannya kecil, friendly untuk sepeda dan pejalan kaki, banyak british cafe, gedung-gedung tua yang arsitekturnya khas, dan college-nya University of Cambridge yang tersebar dimana-mana.

Intro dulu gan. Apaan sih college?

Jadi, University of Cambridge itu mengadopsi collegiate system, yang artinya si universitas terbagi-bagi jadi beberapa komunitas yang disebut “college”. Waktu baru masuk University of Cambridge, semua mahasiswanya dialokasikan ke college yang beda-beda. Setiap college punya area, gedung, dan fasilitas sendiri-sendiri yang eksklusif untuk membersnya, mulai dari akomodasi, hall, chapel, gym, perpustakaan, kantin, common room, daaan lain-lain. Kalau di Harry Potter, college itu konsepnya mirip dengan “house” atau asrama Gryffindor, Ravenclaw, Hufflepuff, dan Slytherin yang ada di Hogwarts. Cuma segelintir universitas di UK yang pake collegiate system, contoh lainnya University of Oxford.

Colleges yang ada di University of Cambridge

Bisa dibilang, kota Cambridge didominasi oleh college yang jumlahnya ada 31 dan tersebar di seluruh penjuru kota. Kemana pun kita pergi, pasti bakal nemu college accommodation di setiap sudut. Gedung-gedung historis dan spot iconic di kota Cambridge pun hampir semuanya adalah bagian dari college-nya University of Cambridge. Makanya beberapa college tua yang bersejarah merangkap jadi destinasi turis yang dibuka untuk umum dan jadi daya tarik utama kota Cambridge. Sayangnya, sejak Covid, semua college ga bisa lagi dikunjungi oleh umum, kecuali ditemenin member college. Huhuhuuu sad sekaliiii…..

Oke, sekian intro tentang college. Salah satu college paling tua, bersejarah, dan terkenal yang ada di Cambridge adalah King’s College. Kita belum sempet main ke dalemnya, tapi kalo liat bagian luarnya aja sih udah sering karena lokasinya strategis banget dan persis di tengah kota, jadi pasti kita lewatin setiap jalan-jalan sore. Di bagian depan King’s College, ada jalan kecil yang selalu rame, namanya King’s Parade. Di pinggir King’s Parade, ada banyak cafe, restoran, toko, dan area berumput untuk duduk leyeh-leyeh.

King’s Parade

Pintu masuk King’s College

King’s College Chapel

Katanya sih King’s College Chapel ini dalemnya bagus banget. Magical ceunah mah, dengan arsitektur gothic dan colored glass yang dramatis. Nanti kudu banget nih kita masuk kesini kalo udah buka dan free of charge untuk pengunjung.

Kalo kita menyusuri King’s Parade, gak jauh dari King’s College ada Taylor Library punya Corpus Christi College, dan di temboknya ada jam yang bentuknya aneh kayak begini nih:

The Corpus Clock

Di sekitar city center, kalau kita jalan kaki lebih dalem, kita bakal ketemu pemandangan khas Cambridge yaitu gang-gang kecil yang diapit gedung-gedung college.

Gang kecil yang diapit college. Pemandangan kayak gini ada banyak banget dimana-mana.

Trinity Street. Gedung sebelah kiri: Trinity College, collegenya Sir Isaac Newton.

Toko-toko di Trinity Street

Rose Crescent

City center ini rute paporit kita kalo lagi jalan-jalan sore. Biasanya kita jalan kaki ke daerah King’s College, terus beli meal deal yang lagi reduced to clear di Sainsbury’s. FYI – meal deal itu paket makan berat + snack + minuman seharga 3,5 pon ajah. Kalo udah sore, biasanya menu makan beratnya didiskon 50-70% atau istilahnya “reduced to clear”. Xixixixi jadi makin cuan deh….. Paporit kita adalah chicken wings, cheese twist/muffin, sama hot chocolate. Jangan terkecoh sama harganya yang murah, ini rasanya beneran enak! Terus makannya di bangku taman sambil ngegosip. Sedap betuuul. Definisi afternoon date ala pasangan kopet.

Penampakan Om Duke lagi nyemilin chicken wings diskonan di halaman Round Church.

2. River Cam

Selain college-college yang bersejarah, daya tarik lain di kota Cambridge adalah River Cam, sungai kecil yang melintasi kota Cambridge. Lovely banget lah ini sungai. Cantik, bersih, tertata rapi, tenang, dan di sepanjang sungai selalu ada orang yang punting, rowing, atau canoeing. Enak banget buat chillin kalo kata anak jaman now mah. Kalau lagi pengen jalan yang agak jauh atau merasa bersalah karena kebanyakan makan, kita seneng jalan-jalan menyusuri pinggir River Cam di daerah Trinity College atau di Quayside. Kalo lagi sunset, beuuuhhhh suasananya jadi makin makin cakep.

Trinity College punts di bulan September

Quayside di bulan November

3. Punting

Karena kebanyakan college tua di Cambridge ada di pinggir River Cam, cara paling efektif untuk keliling Kota Cambridge sekalian explore bangunan-bangunan bersejarah colege adalah dengan punting. Punting itu artinya menyusuri River Cam pake perahu kecil yang jalannya bukan didayung, tapi didorong pake tongkat panjang. Pokoknya ini aktivitas wajib buat turis yang berkunjung ke Cambridge. Tadinya kita gak berniat punting karena kok kayaknya agak krik-krik kalo berdua aja. Untungnya, di bulan Oktober kita diajak PPI punting rame-rame. Kebetulan waktu itu cuacanya lagi bagus, udaranya adem, dan daun-daun mulai berubah warna, jadi suasananya pas banget. Harganya pun jadi murah karena patungan sama banyak orang huahuahuahahaaa #oportunis. Mantap lah pokoknya, worth it bingit.

Singkat cerita, punting lah kita menyusuri River Cam dan ngelewatin The Backs alias bagian belakang beberapa college tua. Asli, ternyata punting seru banget. Selama 30 menit, kita duduk diem ngedengerin penjelasan mamang punter yang friendly dan nikmatin semilir angin, tentunya sambil liatin pemandangan di kiri-kanan yang indah bats. Sensasinya kayak duduk di perahu istana boneka di Dufan, tapi jauh lebih keren wkwkwkwk.

Ivy leaves di St. John’s College mulai berubah warna. Huwaaaa cantik amat sih!
 Fun fact: dulunya JK Rowling pengen syuting Harry Potter di Cambridge, tapi harga yang dibanderol terlalu mahal. Alhasil pindah lokasi ke Oxford.

Bagian belakang St. John’s College.
Fun fact: disini ada banyak jendela yang disemen karena dulu pernah ada window tax. Gile ye, punya jendela aja dipajekin.

Bridge of Sighs di St. John’s College

St. John’s College dari kejauhan

In the background: King’s College Chapel

Mathematical Bridge di Queens’ College. Nama jembatan ini asalnya dari designnya yang geometrik karena lengkungannya dibentuk cuma dengan kayu-kayu lurus dan mengandalkan sudut yang kudu akurat banget ceunah mah. Jembatan ini iconic di dunia engineering.

Trinity College punts

4. St. John’s College

Setelah punting, semuanya jadi penasaran banget sama St. John’s College, soalnya bagian belakangnya paling keren dibandingin dengan college lainnya. Ditambah lagi ada Bridge of Sighs yang beken itu. Lalu karena kebetulan salah satu mahasiswa dari Indonesia ada yang member St. John’s College, beberapa minggu kemudian kita diundang oleh pengurus PPI untuk makan siang bareng disana! Horeeeee bisa jalan-jalan di dalam college!

Markidot bagian dalam St. John’s College, salah satu college paling kaya di Cambridge:

St. John’s College Chapel

Bagian dalam Bridge of Sighs

Garden di belakang St. John’s College

Gokil, ternyata St. John’s College gak cuma cakep, tapi juga luas buaaaanget. Gedung-gedungnya megah cem kastil, halaman belakangnya bisa dipake buat ternak sapi saking luasnya. Kaco sih, waktu kita mampir kesitu, langsung berasa jomplang banget sama Wolfson College, collegenya Om Duke.

5. Wolfson College

Karena Om Duke member Wolfson College, kita bebas masuk Wolfson dan make semua fasilitasnya kapan aja. Waktu kita pertama kali mampir ke Wolfson College di bulan September lalu, kita ngerasa ini tempatnya super nyaman dan bagus. Tapi ternyata kebanting banget sama St. John’s College hahahahahaaa.

Beda sama St. John’s College yang udah berdiri sejak tahun 1500an, Wolfson College ini salah satu college yang umurnya masih “muda”, karena baru didirikan di tahun 1965. Alhasil gedung-gedungnya pun lebih modern dan areanya jauh lebih kecil dibandingin dengan St. John’s College. Tapi Wolfson ini nyaman sekali, vibenya lebih berasa kayak rumah.

Front Court

Jendela-jendela kamar mahasiswa

Lee Court. In the background: Selwyn Gardens House

East Court. Kiri: Bredon House, kanan: gedung akomodasi mahasiswa

Walaupun Sibucik dan Om Duke tinggalnya di private accomodation alias di luar college, kita tetep sering mampir ke Wolfson untuk duduk-duduk di East Court sambil ngopi dan berjemur. Soalnya suasananya enak banget, nongkrong disitu langsung berasa kayak akademisi beneran hahahahaa.

#aesthetique #mantap dan #bergaya

Kalau udara lagi dingin dan kita lagi pengen nyari suasana yang lebih tenang, kadang kita mampir ke perpustakaan untuk duduk yang lama sambil belajar atau nugas. Perpustakaannya pun nyaman, bikin betah duduk berjam-jam. Asal bawa cemilan aja, soalnya kalo tiba-tiba laper gak bisa melipir ke warteg buat makan Indomie wkwk.

Bagian depan Wolfson College Library

Bagian dalam Wolfson College Library

Area belajar

6. Taman-taman

Salah satu hal yang bikin kita betah tinggal di dusun Cambridge: ada banyak banget ruang terbuka hijau dan taman cantik. Ini juga destinasi paporit kita buat jalan-jalan sore. Kalo lagi bosen ke tengah kota, kita suka ngider-ngider cari yang ijo-ijo di taman. Memang dasar dusun, kadang kalo kita lagi asik jalan di taman kota, kita sering tiba-tiba ketemu gerombolan sapi.

Sheep’s Green di pinggir River Cam

Penampakan bebek negara maju: klimis dan necis.

The Rush, masih di dalem area Sheep’s Green

Gerombolan sapi randomly muncul di tengah taman kota

Petersfield Garden, rute jalan kaki ke kampus Sibucik

Garret Hostel Lane di dekat Trinity College

Karena kotanya tenang dan ada banyak taman kayak begini, Cambridge ini rasanya enak banget buat tempat tinggal keluarga yang punya anak kecil. Kalo lagi jalan-jalan sore, pasti kita ketemu orang tua yang lagi jalan-jalan sore juga sama anak balita. Biasanya si anak dibawa di dalem semacam becak khusus yang digowes orang tuanya. Atau orang tuanya duduk di bangku taman, anak-anaknya maceuh lari-larian kesana kemari.

Selain taman-taman kota yang banyak pohon dan sapinya, Cambridge juga punya satu taman yang cuma lapangan rumput luas tanpa pohon dan di tengah-tengahnya ada ferris wheel, namanya Parkers Piece. Parkers Piece ini lokasinya cuma 10 menit jalan kaki dari rumah kita dan pasti kita lewatin kalo mau ke city center. Kalo cuacanya lagi cerah, disini banyak orang yang duduk-duduk di rumput sambil ngobrol, baca buku, makan siang, atau main togel. Wkwkwkwk pokoknya ini tempatnya seru deh, bisa dipake buat ngapain aja. Tapi kalo cuacanya lagi dingin dan berangin, beuuuuuhhh dinginnya bukan main.

Normalnya, Parkers Piece bener-bener cuma lapangan blong dengan ferris wheel ngajedog di tengahnya kayak foto ini….

Parkers Piece, atau lebih sering kita sebut Cambridge Eye wkwkwk

…tapi sejak bulan November, di Parkers Piece ada semacam pasar kaget yang kalo malem buricak burinong. Kayaknya sih ini cuma instalasi sementara dalam rangka menyambut natalan. Lumayan lah buat hiburan warga dusun Cambridge, biar mainnya gak cuma ke supermarket wkwkwkwk.

Pasar malam di Parkers Piece edisi menjelang Natal

7. Cambridge at night

Walaupun jam 7 malem udah sepi, Cambridge di malam hari gak kalah cakep. Kadang kita suka randomly jalan-jalan abis makan malem, biasanya karena kekenyangan hahahaha.

King’s College

King’s College Chapel

Trinity Street

Gonville & Caius College

Quayside

Parker’s piece on normal days

Parker’s Piece edisi menjelang Natal

Udah sih, segitu doang… Baru segitu yang udah kita explore di Cambridge. Sebenernya ada satu lagi tempat paporit kita yang mesti dibahas, yaitu satu-satunya hiburan Sibucik dan Om Duke: supermarket!!!!! Huahahahahaa tapi itu nanti aja, perlu satu post khusus untuk jalan-jalan ke Tesco, Sainsbury’s, dan teman-temannya. Spesial!

Masih ada banyak tempat turis di Cambridge yang belum sempet kita datengin, contohnya Cambridge Botanical Garden, college-college lain, Fitzwilliam Museum, daaaan masih banyak lagi. Tapi berhubung sekarang udah winter, rasanya agak kurang asik untuk explore Cambridge dalam waktu dekat karena udaranya dingin dan gelap sepanjang hari. Tapi gak papa, masih ada 9 bulan lagi sebelum waktunya pulang kampung ke Jakarta. Rencananya kita mau explore lebih banyak lagi waktu spring tahun depan dengan harapan pemandangannya lebih bagus. Untuk akhir tahun ini, kita bakal road trip ke utara dan explore Skotlandia!

Adios,
Sibucik

Scroll to Top